Selasa, 01 Agustus 2017

Fakta Ketindihan Pada Saat Tidur

Hampir setiap orang pernah mengalami yang namanya ketindihan pada saat tidur, ada yang mengatakan itu disebabkan oleh mahluk halus, jin, setan dll.

Pada kenyataanya, ketindihan bukanlah hal-hal yang dianggap berhubungan dengan yang berbau mistis tersebut. Ketindihan atau bahasa kedokterannya yaitu Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur merupakan keadaan ketidakmampuan untuk bergerak ketika kita sedang tidur ataupun ketika kita bangun tidur. Orang-orang yang mengalami ketindihan atau kelumpuhan tidur biasanya tidak dapat menggerakkan anggota badan, tidak dapat mengeluarkan suara. Ketindihan atau Kelumpuhan tidur biasanya juga disertai dengan adanya halusinasi seram atau bisa kita katakan sebagai mimpi buru.

Ketindihan atau Kelumpuhan tidur terjadi dalam keadaan dimana kita sedang dalam keadaan setengah tidur, dalam keadaan sedang tertidur lelap, ataupun dalam keadaan terjaga sewaktu mengalami ketindihan atau kelumpuhan tidur. Kondisi ini umumnya terjadi bila kita sedang tidur dengan posisi menelentang atau menghadap ke atas, Adapun tanda-tanda dari ketindiha atau kelumpahan tidur ini yaitu merasa sesak napas seperti dicekik, dada terasa sesak, badan tidak dapat untuk digerakkn dan sulit untuk bersuara.

Adapun kelumpuhan tidur ini dapat dibedakan menjadi dua pengelompokan, yaitu ketindihan atau kelumpuhan tidur terisolasi atau disebut dengan kelumpuhan tidur ISP dan ketindihan atau kelumpuhan tidur terisolasi berulang atau disebut dengan kelumpuhan tidur RISP.

Dari kedua tipe kelumpuhan tidur tersebut, ISP lebih sering terjadi dibandingkan dengan RISP. ISP terjadi dengan durasi yang sangat pendek, sekitar satu menit. Kelumpuhan tidur ISP ini akan terjadi minimal sekali dalam seumur hidup kita. Sedangkan untuk kelumpuhan tidur RISP bisa dikategorikan ke dalam kondisi yang kronis. RISP ini merupakan kelumpuhan tidur yang terjadi berulang kali di sepanjang hidup kita. Salah satu perbedaan antara ISP dan RISP adalah durasinya; kelumpuhan tidur RISP bisa berlangsung selama satu jam atau lebih, dan penderita akan mengalami kejadian yang di luar dari pengalaman tubuh  dan kelumpuhan tidur ini dapat terjadi secara berulang-ulang pada malam  yang sama, sedangkan kelumpuhan tidur ISP terjadi dengan durasi waktu yang cukup singkat biasanya akan terjadi selama satu menit dan kejadiannya hanya sebatas mimpi buruk ataupun halusinasi.

Berkas:John Henry Fuseli - The Nightmare.JPG

Penyebab dari ketindihan atau kelumpuhan tidur ini yaitu:
  • Tidak sejalannya fase REM dan fase pada saat bangun tidur, dengan kata lain, otak kita  dalam kondisi tersadar sedangkan tubuh kita masih ingin tidur, sehingga tubuh tidak dapat digerakkan. 
  • Ketidak teraturnya pola tidur dapat memicu terjadinya ketindihan atau kelumpuhan tidur, karena malafungsi tidur REM biasanya terjadi saat pola tidur kita tidak beraturan atau terganggu selai itu juga kuran tidur dapat menyebabkan terjadinya ketindihan atau kelumpuhan tidur. 

Berdasarkan gelombang otak, tahapan tidur terbagi menjadi empat bagian yaitu; tahap tidur paling ringan atau kondisi tidur masih setengah sadar, tahap tidur kedua yaitu tidur yang lebih dalam, tahap tidur ke tiga yaitu tidur paling dalam dan tahap tidur terakhir yaitu REM dan mimpi akan terjadi pada tahap REM. Saat kondisi tubuh kita terlalu lelah atau dalam kondisi yang kurang tidur, gelombang otak tidak dapat mengikuti tahapan-tahapan dari tidur yang sebagaimana mestinya yaitu; dari keadaan sadar ke tahap tidur paling ringan, kemudian langsung  ke tahap tidur REM. Oleh karena itu, ketika otak tiba-tiba terbangun dari tahapan tidur REM tetapi tubuh kita belum terbangun, pada saat itulah ketindihan atau kelumpuhan tidur terjadi. Kita akan merasa sangat sadar, tetapi tubuh tidak dapat untuk digerakkan selain itu juga dengan timbulnya halusinasi yang merupakan karakteristik dari mimpi.

Kelumpuhan tidur sering diiringi dengan adanya halusinasi yang seram dan perasaan yang sangat takut. Adapun ketakutan kita terhadap kelumpuhan tidur ini terutama berasal dari jelasnya halusinasi yang kita alami.

14 komentar:

  1. Memang mesti hari² ya jika hendak tidur, nice info min

    BalasHapus
  2. Nice infoh gan, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. ane pernah ngalamin kayak gini sempet takut

    BalasHapus
  4. Entah dulu pernah ngalamin apa nggak ya lupa2 ingat deh ane gan thanks infonya

    BalasHapus
  5. Pernah ketindihan ga bisa gerak ngeri banget pokoknya

    BalasHapus
  6. Oh gitu ya gan, ane pernah ngalamin ini telinga dengar orang berbicara tapi mati tidak bisa dibuka sama tubuh lemas...

    BalasHapus
  7. Dulu sering kaya gt saat masih SMA, seperti ketindihan sesuatu sehingga tidak bisa bergerak, padahal fikirannya dalam keadaan sadar.

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah belum pernah ketindihan sampai saat ini :)

    BalasHapus
  9. Nambah ilmu nambah wawasan.. Makasih gan

    BalasHapus
  10. wah saya pernah satu kali :) serem juga ya kalo berulang-ulang ke gitu :)

    BalasHapus
  11. yang terpenting berdoa dulu sebelum tidur hehe

    BalasHapus
  12. oalah ternayata kaya gitu toh ketindihan :D tapi saya gak pernah ngerasaain ketindihan ka. mungkin karna saya jomblo kali ya hehe.

    BalasHapus